Smksponcol.sch.id – Sebagai salah satu upaya membangun karakter religius dan disiplin sejak dini, SMK Poncol Jakarta, menerapkan kegiatan rutin Sholat Zhuhur berjamaah bagi seluruh siswa muslim sebelum pulang sekolah. Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang dijalankan secara konsisten setiap hari kerja dan dilaksanakan dengan penuh ketundukan serta kekhusyuan.
Tradisi Berjamaah yang Membentuk Karakter Siswa
Sejak pukul 11.45 WIB, setelah kegiatan belajar mengajar selesai, para siswa diarahkan untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat Zhuhur berjamaah di lapangan sekolah. Seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan ini, termasuk siswa baru yang sedang dalam masa adaptasi lingkungan sekolah.
Para guru dan pembina Rohani Islam (Rohis) turut serta membimbing pelaksanaannya, mulai dari penyiapan sajadah, pengaturan barisan shof, hingga tausiyah singkat usai sholat.
“Alhamdulillah, anak-anak sudah sangat tertib. Bahkan banyak dari mereka yang datang lebih awal ke lapangan untuk mendapatkan posisi di barisan depan,” ujar Ustaz Faisal, S.Ag Pembina Rohis SMK Poncol.
Dukungan Penuh dari Orang Tua dan Guru
Kebijakan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, terutama orang tua siswa dan tenaga pendidik. Menurut Bapak Sugito, salah satu orang tua murid, kebiasaan ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai agama, tetapi juga meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan pada siswa.
“Saya sebagai orang tua sangat senang. Anak saya jadi lebih rajin ibadahnya, bahkan di rumah pun lebih tertib waktu salatnya,” tuturnya.
Kepala Sekolah SMK Poncol, Drs. Hendro Santoso, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digalakkan oleh sekolah.
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik dan keterampilan teknis, tapi juga kuat iman dan akhlaknya. Sholat berjamaah adalah langkah awal yang baik untuk itu,” katanya.
Tausiyah Singkat Usai Sholat Tingkatkan Kesadaran Spiritual
Setelah pelaksanaan sholat, siswa tetap berkumpul di tempat ibadah untuk mendengarkan tausiyah singkat yang disampaikan secara bergiliran oleh guru agama, pembina Rohis, atau perwakilan siswa. Tema yang dibawakan bervariasi, mulai dari pentingnya menjaga sholat, adab sehari-hari, hingga motivasi belajar dalam perspektif Islam.
Selain itu, beberapa siswa juga aktif membuat inisiatif seperti doa bersama untuk teman yang sedang sakit, pembacaan ayat-ayat motivasi, hingga pengajian kilat di hari-hari tertentu.
Meningkatkan Persaudaraan dan Kebersamaan
Yang tak kalah penting adalah efek sosial dari kegiatan ini. Para siswa dari berbagai jurusan dan latar belakang bisa bersatu dalam satu barisan tanpa memandang status. Hal ini turut memperkuat rasa solidaritas dan ukhuwah islamiyah di antara mereka.
“Rasanya beda banget kalau salat bareng teman-teman. Lebih tenang dan khusyuk. Kadang juga ada rasa bangga lihat semua tertib dan rapi,” kata Rizky , siswa kelas X DKV.
Langkah Awal Menuju Sekolah Adiwiyata Budaya Religius
Dengan adanya kegiatan rutin ini, SMK Poncol terus berupaya menjadi Sekolah Adiwiyata Budaya Religius, yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, namun juga pada pembentukan karakter spiritual dan moral siswanya.
Program ini akan terus dikembangkan, termasuk rencana, pelatihan imam dan muadzin siswa, serta program silaturahmi dengan tokoh agama dan ulama lokal. ( DV )
**#GoSMKPoncol #SholatBerjamaah #ReligiusDiSekolah #KaraterBerbudiLuhur #SMKPoncolHebat #PoncolBeriman**