Di tepian pantai Jimbaran, senja mulai merona,
Langit berubah menjadi kanvas warna-warni yang menakjubkan,
Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat,
Mengajak siapapun untuk bercengkrama dengan keindahan yang terpahat.
Aku duduk di atas pasir putih yang lembut,
Menyaksikan perubahan warna langit yang memukau kalbu,
Setiap detik yang berlalu seakan mengundangku,
Untuk merasakan damai, dalam bisikan ombak yang syahdu.
Angin laut berhembus pelan, membawa aroma asin,
Menyapu wajahku dengan lembut, menghapus segala resah,
Di kejauhan, burung camar terbang rendah,
Menari di udara, memeriahkan pesta alam yang megah.
Cahaya keemasan menyelimuti laut biru,
Menciptakan kilauan yang memesona dan pilu,
Dalam momen ini, aku merasa begitu dekat,
Dengan alam yang berbicara dalam bahasa sunyi yang akrab.
Setiap riak ombak yang datang dan pergi,
Adalah alunan melodi alam yang menenangkan hati,
Aku dan senja, terikat dalam dialog tanpa kata,
Mengerti satu sama lain dalam hening yang merona.
Warna jingga dan merah kian pekat,
Matahari perlahan tenggelam, meninggalkan jejak,
Namun, kehangatan senja tetap membekas,
Di hati yang terpaut pada keindahan yang tiada lekas.
Senja di pantai Jimbaran, oh betapa indahnya,
Momen bercengkrama yang penuh makna,
Mengajarkan aku tentang ketenangan dan keabadian,
Dalam pelukan alam yang penuh kasih sayang dan kedamaian.
Di sini, di pantai Jimbaran yang megah,
Aku menemukan diriku, dalam senja yang ramah,
Bercengkrama dengan alam, dalam hening yang sempurna,
Menemukan kebahagiaan dalam keindahan yang sederhana.
Yuli, 28.05.2024 @PantaiJimbaran